06 Mei 2012

Bersahabat dengan Masa Lalu

"Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi)."

Seperti yang kita ketahui masa lalu adalah bagian dari masa depan kita. Tanpa masa lalu, kita tidak akan memiliki masa depan. Masa lalu adalah salah satu unsur pembentuknya. Kelam, gelap, buruk, indah, itu hanyalah warna. Kita bisa belajar banyak hal dari warna-warna itu. Mana warna yang kita suka, mana warna yang baik untuk kita, mana warna yang seharusnya tidak kita pilih lagi. Atau bahkan kita akan menemukan warna-warna baru, melakukan perpaduan di antara warna-warna yang lalu. Siapa yang tahu masa depan? Semuanya berjalan begitu saja, dan tanpa terasa kita sudah lulus dari masa lalu, dan berada di masa sekarang.
Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Bagaimana orang hidup untuk masa depannya? Setiap orang pasti memiliki cara yang berbeda-beda. Mengubur dalam masa lalu, membenci masa lalu, atau mau diapakan itu masa lalu? Yang pasti masa lalu tidak akan pernah bisa dihapus. Penghapus apa yang bisa membersihkan masa lalu? Tidak akan pernah ada, dan tidak akan pernah tercipta.
Maka, tidaklah seharusnya demikian bersikap bijak. Mari bersahabat dengan masa lalu. Sahabat tempat kita belajar banyak hal, mengulang yang baik, dan memperbaiki yang buruk, menciptkan yang jauh lebih baik lagi. Hanya orang yang mau belajar yang tidak akan pernah membenci masa lalu. Kehidupan ini adalah sekolah terbuka. Setiap rangkaian peristiwa datang di setiap semesternya (masa lalu, masa depan), itulah pelajaran yang harus kita ambil. Dan layaknya sekolah, ujian pasti ada. Lulus tidaknya kita terhadap ujian itu  tergantung seberapa besar upaya kita belajar untuk mempersiapkan. Jika belum lulus, jangan salahkan guru kita, pembimbing kita, Tuhan sang Pencipta semesta alam jika harus memberikan ujian ulang kepada kita.

Kehidupan adalah sekolah, setiap peristiwa adalah pelajaran, dan Tuhan adalah guru terbaik. Raport kita akan diberikan kelak ketika masa yang dijanjikan itu tiba. Dengan tangan kanan atau tangan kirikah raport itu diberikan? Wallahua’lam.Cukup lakukan terbaik selama kita belajar di dunia ini, dan janjiNya pasti tak akan pernah ingkar.

Mari Bersahabat dengan Masa Lalu, demi Masa Depan yang lebih baik.

Semoga bermanfaat.