31 Mei 2012

Rahasia Dibalik Marah

Terdengar kata-kata marah, sering kali kita melihat bahwa marah itu adalah sifat yang menyeramkan dan menyakitkan sekali, dan pelaku akan memberikan nada suaranya dengan tinggi disertai dengan raut wajah yang menyeramkan. Tidak dipungkiri sebenarnya, dan itu memang benar.

Tetapi tanpa kita sadari, ternyata ada Rahasia Dibalik Marah, apa rahasianya, rahasianya adalah bahwa tidak semua marah itu mengungkapkan rasa benci, rasa kecewa dan rasa yang buruk, melainkan ada juga marah yang ternyata menyembunyikan sifat-sifat mulia yang tak pernah disadari oleh kebanyakan manusia.

Pernah mendengar? ada kata-kata yang mengatakan ada cinta dibalik marah, ada rindu dibalik marah dan ada rasa sayang dibalik marah, hal ini menandakan bahwa amarah ternyata ada juga yang berisikan rasa-rasa yang penuh kasih sayang tinggi.

Marah memang sesuatu yang dilarang, mengapa, disamping menyakitkan diri sendiri juga menyakitkan seseorang yang menjadi pelampiasan marah kita, dan sekali lagi itu benar, namun tidak semuanya. Ada pembeda antara marah karena cinta dan marah karena benci, pembedanya antara keduanya sangat tipis sekali sehingga harus dapat dipahami benar-benar oleh pemahaman hati, apabila amarah itu dinilai hanya dari otak saja, pasti akan terlihat negatif semuanya. 

Marah ada karena ada beberapa sebab, yang paling umum disebabkan karena ada hal-hal yang menyakitkan. Namun terlepas dari itu semua, walaupun terlihat menyeramkan, ciri-ciri marah positif adalah:
  • Membangun
Marah yang positif adalah marah yang dimunculkan untuk membangunkan seseorang yang benar-benar terpelosok jauh, misalkan saja seorang siswa yang nilainya jelek, guru atau orang tua yang marah bukan untuk menambah hancur hidupnya, melainkan untuk membangunkan seseorang siswa tersebut. Walaupun sebenarnya memberi nasihat dengan baik itu lebih baik, namun menasihati dengan marah adalah tanda ketegasan. Nasihat karena marah benar-benar akan membangkitkan seseorang tergantung bagaimana seseorang itu menanggapi amarah tersebut. 
  • Memotivasi
Marah yang baik adalah marah yang mengandung kekuatan motivasi, marah yang muncul untuk memotivasi yang sedang semangatnya turun, yang sedang gairahnya berkurang, dan lain-lain. Kadang, marah ini dilakukan oleh seorang pemimpin ketika melihat yang bekerja dibawah pimpinannya tidak semangat lagi. Marah itu penting jika benar-benar bisa memotivasi.
  • Rindu
Ternyata dibalik marah ada sebuah rindu, kerinduan yang memuncak akan mengakibatkan marah. Sesorang yang merindukan yang dicintainya karena mungkin belum pulang, biasanya ia akan marah-marah, karena ingin dan ingin bertemu.
  • Cinta
Marah karena cinta pasti ada, marah seperti ini kebanyakan pada seorang ibu terhadap anaknya yang terlihat bandel, dan ibu akan memarahi anaknya, Tetapi sebenarnya marah ibu adalah kasih sayangnya, ia marah karena cinta kepada anaknya.
  • Tak ingin Berpisah
Marah yang seperti ini adalah marah yang muncul ketika seseorang dipisahkan oleh yang dicintainya, dan dengan alasan bahwa perpisahan itu lebih baik, ia akan marah dan benar-benar akan berpisah, namun kenyataannya, hatinya tetap ingin bersama selamanya. 

Kesimpulannya adalah, marah yang baik adalah marah yang mengalir dengan dialiri kasih sayang, cinta dan kerinduan, bukan marah yang disertai dengan akhir yang buruk dan menyebabkan bertambah jauh. Oleh sebab itu, untuk memahami seseorang marah kepada kita, gampang-gampang sulit, kadang kita jadi ikut emosi juga, padahal jika kita diam sejenak dan beralih menggunakan pemahaman hati, insyaAllah akan benar-benar paham dengan maksud mengapa ia marah, bisa jadi amarahnya muncul karena kesalahan kita, dan sudah seharusnya kita menerima marah itu dan berusaha memperbaiki diri kita agar tak memacu amarahnya lagi.

Namun, hidup ini tidak akan nikmat tanpa bumbu-bumbu, cabe itu pedas, dan jika makan cabe pasti akan terasa tak lezat, namun jika cabe dimakan dibarengi dengan makanan pendamping, maka betapa sangat nikmatnya, begitu juga dengan hidup, ada benci dan ada marah, ada caci maki dan ada kasih, semuanya akan tetap terasa nikmat jika benar-benar dapat diimbangi. Percaya atau tidak, itulah kehidupan, hidup akan sulit dan tidak menyenangkan hanya bagi orang yang memandang bahwa hidup itu hanya ada kesengseraan saja, ujian dan cobaan akan terasa indah jika dibarengi dengan pendamping yang lainnya.