Sejuta kata seribu bahasa telah ku habiskan... tanpa sisa
Kekeluan lidah bukan lagi kemunafikan yang tertutup samar
Hingga kata penutup yang terucapkan menandai usainya lembaran-lembaran lalu
Seperih apa lagi yang mesti kau cipta terhujamkan ...?
Mestinya sembilu bukan lagi menjadi lidahmu
atau guratan nadi belum usai habis tertoreh hingga detik tak lagi mengukur waktu
Kau lihat... Aku terkapar lunglai hanyut di pusaran entah di benua mana aku tertambat
Haruskah kuyakinkan lagi tentang buih ombak yang mendera biduk pencari arah..? Atau..
Mengharap angin mendorong hingga di tepian harap..?
Rangkaian perjalanan si biduk pencari arah belum usai terceritakan
Entah di belahan bumi mana terlihat kedip lampu suar kelak biduk harus ku tambatkan
0 komentar:
Posting Komentar