mengapa tak pernah kau ijinkan untukku meraba jemari hati itu
mengapa kau biarkan aku melarut dalam buaian makna yang kian sulit terpahami
Aku yang tak lagi mampu menyentuh setitik cahaya harap
Mengendus sisa nafasmu yang pernah menempel dibalik butiran hati
Tak kan lagi ku ceritakan tentang sesalku pada gelapnya malam meski harapku pada
bintang masih tetap ada untuk mengabarkan ke setiap penjuru langit akan kisahku
Kini kucoba menyelami dimensi kecil tentang ruang gerak dan waktu untuk mengenang segala rangkaian yang pernah terangkaikan
Semoga do’a panjang yang berbaris rapi di sisi nurani terdalam selalu memohon agar beban penat sedikit mereda hingga tertatanya kembali suasana hati menjadi layaknya sekeping hati yang tak kan lagi tersakiti
0 komentar:
Posting Komentar