Rumput tetangga itu selalu lebih hijau dibandingkan rumput di halaman kita sendiri. Itu artinya orang lain sepertinya selalu lebih baik dari diri kita sendiri. Tapi apa iya sih begitu? Boleh jadi, perasaan tersebut lahir akibat salah satu kebiasaan manusia yang tidak pernah bosan membandingkan dirinya dengan orang lain.
Ungkapan yang menganjurkan untuk "menjadi diri sendiri" tampaknya lebih ditujukan agar kita jangan terlalu memaksakan diri untuk sama seperti orang lain. Setiap orang adalah unik, tidak ada dua individu yang sama, karenanya kita tidak perlu berkecil hati apabila kita tidak seberuntung orang lain (misalnya).
Menurut saya, saat ini kita tentunya sudah menjadi diri sendiri. Bisa saja tindakan-tindakan yang kita lakukan terpengaruh dari orang-orang tertentu, namun perilaku kita akan mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya.
Sepintar-pintarnya kita menirukan orang lain, atau sedemikian kuatnya pengaruh orang lain terhadap diri kita, tindakan yang kita lakukan adalah murni dari kita sendiri, dengan kata lain "C" itulah diri kita sendiri.
Mengapa kita harus jadi diri sendiri? Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang, untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah. Menjadi diri sendiri seperti apa?
1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA
Menjadi diri sendiri yang berbeda dan unik. Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Jadi jadilah diri sendiri yang berbeda dan luar biasa.
2. JANGAN MENYESALI DIRI
Memang pada dasarnya kita adalah berbeda dengan orang lain, kita memiliki kelemahan atau kekurangan Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Karena disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.
3. HARGAI DIRI SENDIRI
Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain.
4. BERHENTI MEMBANDINGKAN DIRI ANDA DENGAN ORANG LAIN
Standar ideal kadang membuat kita lupa sosok diri kita yang sesungguhnya. Banyak dari kita terus mengejar standar-standar itu hingga kita terus merasa tidak puas dengan keadaan kita yang sesungguhnya. Kita terus dimanjakan oleh fantasi menjadi orang lain. Banyak pria dan wanita terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk melihat apakah mereka lebih pintar, lebih langsing, ahli, kharismatik, bijaksana, cantik, bergairah dan sebagainya.
Kita perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, bila Anda ingin menjadi diri sendiri. Ingatlah hanya satu diri Anda yang unik yang lebih sempurna dibandingkan menjadi orang lain yang hebat sekalipun.
5. BERGEMBIRA DENGAN SIAPA DIRI ANDA
Bergembiralah, tidak perlu malu dengan keadaan Anda saat ini. Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk melakukan apa yang Anda dapat lakukan,lakukan saja bila kesempatan terbuka untuk Anda. Arthur Schopenhaeur menulis; manusia merampas tiga perempat potensi mereka hanya karena mereka berusaha menjadi orang lain.
6. MEMBERI IZIN TERHADAP DIRI SENDIRI UNTUK GAGAL
Kegagalan yang Anda alami membuat Anda putus asa, setiap kali Anda mengingatkannya membuat Anda menjadi stres. Anda tidak pernah memasukan kata gagal dalam kamus pribadi Anda. Akibatnya akan terus menyalahkan diri Anda sendiri.
Berhentilah menyalahkan diri Anda sendiri, dengan demikian memberikan kesempatan buat diri untuk berkembang. Rasa bersalah akan membuat pikiran Anda menjadi sempit dan semakin susah buat Anda menemukan gagasan yang terbaik.
Menjadi diri Anda sendiri akan membuat diri Anda semakin besar rasa hormat kepada orang lain, semakin Anda mengerti diri sendiri maka Anda akan lebih mengerti sikap dan pengertian terhadap hak-hak orang lain. Misalnya, bila Anda mudah tersinggung maka tentunya akan bersikap tidak akan membuat orang lain tersinggung. Inilah yang saya maksudkan sebagai pembinaan diri setelah melalui tahap pencarian jati diri dulu.
Menjadi diri sendiri adalah sebuah pilihan untuk memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki, bukan hanya untuk dinikmati sendiri. Bukan pula untuk diumbar tanpa makna. Setiap orang berbeda, setiap orang lahir, tapi pilihan untuk jadi dirinya atau tidak. Tapi memilih menjadi diri sendiri meski orang bilang "apa" adalah pilihan bijak untuk menghadapi hidup.bahwa kita sebenarnya tidak perlu menutup-nutupi keadaan kita yang tidak perlu ditutupi.
Di tengah-tengah kehidupan kita menemukan bahwa sering "lebih aman" bagi kita memilih untuk "menutupi diri" daripada harus membuka keberadaan kita, baik itu pendirian, perasaan, maupun kelemahan dan kesalahan kita. Penyebabnya, karena tidak jarang dari kita yang mengalami luka akibat penolakan yang dilakukan oleh lingkungan kita masing-masing, baik itu di dalam rumah tangga, keluarga, sekolah,maupun tempat kerja kita. Kita menemukan bahwa lingkungan kita seringkali tidak seramah yang kita harapkan atau inginkan. Akibatnya, menutup diri dan tidak jarang "berpura-pura" , merupakan alternatif yang lebih aman yang sering kita pakai untuk menghadapi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Menjadi diri Anda sendiri berarti Anda berhenti berpura-pura menjadi orang lain, Anda tidak lagi takut tidak memenuhi harapan orang lain. Ini bukan berarti bahwa Anda tidak mempedulikan pikiran-pikiran orang lain. Tentu saja Anda peduli, hanya saja Andalah yang mengarahkan kehidupan Anda sendiri.Anda sendirilah yang mengatasi rasa ketakutan itu dari pilihan-pilhan yang ada. Ketulusan adalah hal utama, Anda dapat menerima dari sisi baik dan buruk dari diri Anda sendiri. Jadi sudahkah kita menjadi diri sendiri?
"Being real, being human, being yourself, the first step in becoming to succes."