Kupastikan awan tak lagi mengarak kegelisahan
karena cahaya mentariMu cukup menyengat menghangatkan
pucuk-pucuk hari terang menggambarkan indah rupawan
terhias mimpi akan nikmatnya hari
menyenandungkan detik kidung butiran kemesraan
merangkai syair indahnya hidup yang menghidupkan
Terimakasih Tuhan telah kau panjangkan nafasku untuk menikmati KaruniaMu
semoga tak lagi tercecer cerita duka dan nestapa
atas ijinMu kan kucari celah alur kehidupan yang lebih termaknai
0 komentar:
Posting Komentar