25 Mei 2012

Sembuh oleh Waktu

Ada banyak persoalan hidup, mulai dari sakit, ketegangan dan kemarahan yang kesembuhannya bukan karena diobati, melainkan cukup dengan didiamkan. Itulah yang populer dengan sebutan sembuh oleh waktu. Tapi kenapa ada waktu yang menyembuhkan pihak tertentu dan ada waktu yang tidak menyembuhkan pihak lain? Jawabnya terletak pada konsep keduanya dalam menggunakan waktu. Yang satu membiarkan waktu, yang lain menunggangi waktu.

Yang membiarkan waktu itulah yang disebut istirahat. Yang menunggangi waktu itulah yang disebut ngotot. Banyak persoalan terpecahkan justru ketika ia tidak dipecahkan, melainkan karena pecah dengan sendirinya. Banyak pertengkaran mereda bukan karena didamaikan melainkan karena mereka bosan dengan sendirinya. Itulah hebatnya waktu kalau sudah mengambil alih peran. Sementara ada jenis persoalan yang semakin dipecahkan malah semakin menimbulkan persoalan tambahan. Itulah risiko ketika kita menyabot waktu yang mestinya sedang bekerja untuk membantu.

Sekarang persoalannya kapan kita harus membiarkan waktu dan kapan harus menunggangi waktu. Memang butuh sedikit ketelitian tetapi ada pola sederhana yang bisa membantu. Jika suatu kali Anda menghadapi dua jenis persoalan berikut, itulah saatnya Anda harus membiarkan waktu : yakni persoalan yang ringan sekali, atau persoalan yang berat sekali.

Jika bentuk persoalan itu hanya berupa fitnah dan kabar bengkok, tak perlu dibantah dan dilurus-luruskan, nanti dia juga akan lurus sendiri. Begitu pula jika ada penyakit yang sudah demikian parah yang dokter sudah angkat tangan, yang klaimnya ditolak semua agen asuransi, itulah saatnya membiarkan sakit itu mengobati dirinya sendiri. Kalau sembuh, segeralah, kalau tidak ya segeralah. Begitu biasanya permintaan kita. Begitu juga dengan pertengkaran yang kadarnya bahkan pengadilan saja tak sanggup melerainya. Biarkan saja sampai yang bertengkar lelah dengan pertengkarannya sendiri. Maka jelas panduannya, jika kadar persoalan itu terlalu ringan atau terlalu berat, itulah saatnya sang waktu kita lepaskan untuk menjadi pembantu.

Begitu pula dengan sakit. Jika ia cuma bernama pusing karena tegang dan kelelahan psikis, jangan buru-buru minum obat. Obat memang dengan cepat membantu, tetapi itulah yang disebut dengan cara ngotot dan buru-buru, untuk soal yang sebetulnya tidak atau belum perlu.

Karena yang perlu Anda lakukan cukup dengan tidur kalau cukup waktu untuk tidur. Tetapi jika tidak, cukup duduklah dengan tenang. Tundukkan kepala Anda seolah-olah Anda sedang kena tarikan gravitasi bumi. Nikmati nafas Anda dan biarkan alam membuat penyelerasan dengan tubuh. Nikmati saja sampai tubuh Anda menyegar dengan sendirinya. Ada banyak soal yang akan bekerja justru ketika ia kita biarkan saja. Ituah kenapa sering terjadi, ada soal-soal yang kita ngotot mencari tetapi malah tidak kita dapati.
Nikmati hidup untuk sebuah kehidupan. 

Semoga Bermanfaat.