Hari ini dan hari-hari berikutnya hanya ucapan maaf yang bisa terucap dari bibirku… hanya maaf dan maaf… tak tau kapan kau bisa memaafkan ku… dalam persiapan perjalanan ku ke dunia mimpi selalu ku linangkan tetes air mata penyesalan itu, tanpa mau orang lain tahu bahwa aku sebenarnya laki-laki cengeng yang hanya bisa bernaung di belakang kekuasaan orang lain.
Hari ku terasa singkat untuk bisa melakukan banyak hal untuk orang yang ku kasihi. Perhatian ku pun tak selalu dapat terbias secara sempurna dalam setiap masalah yang merundung kehidupanku. Aku hanya manusia, itu yang ku ucapkan untuk tutupi segenap kesalahan yang terulang.
Waktu ku tersita disini, demi sebuah asa yang kau harap, bukan untuk membela diri, impian kita sama. Untuk berlayar dan membina bahtera hidup bersama. Membentuk keluarga kecil dan bahagia, memiliki tempat berlindung tanpa harus menyewa, membayar ongkos hidup tanpa harus meminjam.
Tapi aku lupa, lupa untuk terus mengingat serpihan jasa dan pengorbananmu. Aku terlalu sibuk dengan apa yang aku impikan, tetapi bukan yang kau harapkan. Aku selalu saja beralibi ketika kau menuntut kebersamaan.
Ya, mungkin aku hanya manusia pengecut. Tak pantas aku kenakan jubah kegagahan ini. Seharusnya ku tanggalkan mahkota keperkasaan ini. Dan seharusnya kugunakan daster atau rok milik kakak ku lalu mengikuti kursus merias dan menari.
“Maaf”, hanya itu yang bisa ku ucapkan, hanya kata itu yang bisa ku titipkan pada angin yang menerpamu. Pengecut yang selalu menghindar dari masalah ini telah menyadari kesalahannya. Harusnya ku tangkap batu yang terlontar ke arah ku dengan tangan ku sendiri dan tetap pada posisi dimana aku berdiri.
Tapi sayangnya, aku bukan orang yang hanya bisa menyaksikan pertunjukan dari satu sisi, aku juga ingin diatas panggung itu dan memerankan berbagai tokoh. Aku juga bukan penonton yang hanya bisa berdiam disatu posisi saja, dalam satu sudut penglihatan dan pendengaran. Aku juga ingin melihat dan mendengar cerita orang-orang dari posisi yang berbeda.
Dan biarkan aku terdiam dan merekam pandangan dan komentar mereka….
Maaf atas segala kata yang terucap dan sikap yang terekam, Aku Hanya Ingin Mendengar Saat Ini…