Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, semestinya kita hadapi dan sebisa mungkin mengubah untuk menjadi sebuah kekuatan bagi keberhasilan kita. Tanpa masalah, kita tak layak memasuki jalur kejayaan. Karena hidup ini pun sejatinya sebuah masalah, karena itu terimalah sebagai satu berkah.
Tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang kita temui?
Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila kita menganggap masalah sebagai halangan, kita mungkin akan menghadapinya. Namun, anggaplah satu masalah adalah hadiah yang dapat kita terima dengan lapang dada. Dengan pandangan tajam, kita akan melihat kejayaan itu di balik sebuah masalah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa saat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila kita tidak berani mengatasi masalah, kita tidak akan menjadi seseorang yang sejati.
Jangan mempermasalahkan hidup, karena sesungguhnya kita hidup untuk menyelesaikan masalah hidup.
Semoga bermanfaat.