- Keberkahan hidup diawali dari keikhlasan niat...
- Jangan pernah berhenti dalam meningkatkan kualitas iman dan memperluas wawasan dengan selalu banyak belajar dari siapapun, kapanpun dan dimanapun...
- Bahwa nafsu popularitas adalah jebakan yang bisa membuat orang terlena.. Pujian yang berdatangan dapat melemahkan akal...
- Perasaan bangga karena merasa semua sudah dicapai adalah titik di mana setan berhasil menanamkan embrio kesombongannya...
Ketahuilah orang yang beriman selalu punya cara dan gaya tersendiri dalam menata hatinya, meski apa yang tengah dialaminya sangat berlawanan dengan apa yang diharapkannya.
Saat ia mendapat Musibah air matanya menetes, tapi hatinya sangat yakin bahwa apa yang diberikan Allah saat itu pastilah merupakan hal yang terbaik bagi dirinya. Fisiknya mungkin lelah, pikirannya mungkin penat, tapi tidak dengan hatinya, hati yang senantiasa yakin bahwa semua masalah pastilah sebatas kesanggupannya." Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya ". [Al-Mu'minuun 62].
Mungkin ada baiknya kita yakini, bahwa ketika musibah atau Ujian itu datang, itulah pertanda bahwa dimata Allah, kita sudah layak naik ke tahap pemahaman berikutnya, jika kita mampu melaluinya dengan baik." Maka ber-sabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan Mohonlah Ampunan untuk Dosamu ". [Al-Mu'min 55].
" Karena sesungguhnya SESUDAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN ". [Al-Insyirah 5-6].
Orang baik bukanlah yang tiada pernah melakukan kesalahan dan dosa, tapi mereka yang selalu berusaha memperbaiki diri serta tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha untuk tidak membuat kesalahan baru. Karenanya, jangan terlarut dalam sebuah penyesalan, namun jadikanlah momentum kesadaran diri sebagai awal perbaikan diri, karena saat itulah Allah menggerakan hati agar kita lebih dekat kepada-Nya.
Semoga hari ini Allah merahmati kejujuran pada diri sendiri dengan kekuatan hati untuk tetap berupaya sebaik mungkin walau dalam sesulit-sulitnya tantangan.
Sebesar apapun harapan kita atas sebuah kebahagiaan dan kesenangan, kita juga harus bersiap untuk menerima besarnya cobaan dan kesedihan, yang senantiasa datang silih berganti. Dan bagi orang yang bersabar akanlah dicukupkan pahalanya.
" Kini aku tau, tiada yang pernah mencintaiku melebihi dari-Nya. Itulah cinta, di saat merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati karena merasa orang lain tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang diinginkan, maka cinta-Nya itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. "
" Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas ". [Az-Zumar 10].
" Sesungguhnya pahala di akherat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, yaitu orang-orang yang sabar, dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal ". [An-Nahl 41-42].
Wallahu a'lam bi showab.
Semoga bermanfaat.