Ada sebuah ungkapan :" Tua Itu Pasti Dewasa Itu pilihan "
Ungkapan diatas bisa jadi mewakili apa arti dari sebuah kedewasaan,sering kali kedewasan dihubungkan dengan umur semakin tua umur seseorang semakin dewasalah orang itu, namun angapan itu tak selamanya benar. Belum tentu orang yang telah berumur bisa bersikap dewasa karena dewasa itu sebuah pilihan. Kedewasaan merupakan sebuah pilihan seseorang untuk mengubah hidupnya mulai dari cara berfikir dan sikapnya menjalani hidup ini.
Mungkin Ada sebagian orang berpendapat bahwa kedewasaan seseorang itu dilihat dari sudut padang pengalaman hidupnya. Menurutnya bila telah cukup dalam merasakan asam garam kehidupan, maka dia telah layak untuk disebut seorang yang dewasa.
Pendapat yang lain, kedewasaan seseorang dilihat dari perilaku, dan cara dalam menghadapi hidup ini.
Ada juga yang berpendapat bahwa kedewasaan itu lebih kepada kemampuan seseorang untuk bertanggungjawab atas semua tindakan yang diambil. Dengan kata lain, berani mengambil resiko atas keputusan yang telah diambil, meskipun terkadang hal tersebut pahit.
Perlu diingat bahwa tumbuhnya kesadaran akan kematangan bukanlah suatu keadaan tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan dan secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.
Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sesungguhnya dilihat dari kematangan emosionalnya.
- Memiliki kemampuan mengelola diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
- Memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengevaluasi dari sudut pandang orang lain.
- Memiliki kemampuan memelihara kesabaran dan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari.
- Memiliki kemampuan menerima fakta bahwa seseorang tidak selamanya dapat menjadi pemenang dan mau belajar dari berbagai kesalahan dan kekeliruan atas berbagai hasil yang telah dicapai.
- Tidak berusaha menganalisis secara berlebihan atas hasil-hasil negatif yang diperolehnya, tetapi justru dapat memandangnya sebagai hal yang positif tentang keberadaan dirinya.
- Memiliki kemampuan membedakan antara pengambilan keputusan rasional dengan dorongan emosionalnya (emotional impulse).
- Memahami bahwa tidak akan ada kecakapan atau kemampuan tanpa adanya tindakan persiapan.
- Memiliki kemampuan mengelola kesabaran dan kemarahan.
- Memiliki kemampuan menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap egois.
- Memiliki kemampuan membedakan antara kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
- Memiliki kemampuan menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan (sombong).
- Memiliki kemampuan mengatasi setiap tekanan (pressure) dengan penuh kesabaran.
- Berusaha memperoleh kepemilikan (ownership) dan bertanggungjawab atas setiap tindakan pribadi.
- Mengelola ketakutan diri (manages personal fears)
- Dapat melihat berbagai “bayangan abu-abu” diantara ekstrem hitam dan putih dalam setiap situasi.
- Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk perbaikan diri.
- Memiliki kesadaran akan ketidakamanan diri dan harga diri.
- Memiliki kemampuan memisahkan perasaan cinta dengan berahi sesaat.
- Memahami bahwa komunikasi terbuka adalah kunci kemajuan.
Semoga Bermanfaat.