My Info

.: SELAMAT DATANG :.

Terimakasih sudah berkunjung disini, Saya berharap semoga artikel di Blog ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita.

Catatan Pesan :

"Aku tidak pernah tahu hari akhir yang akan ditetapkan untukku, maka kujadikan hari-hariku seluruhnya layaknya hari terakhir, karena bisa saja dan pasti datangnya diantara hari-hariku nanti ada yang menjadi hari terakhir bagiku..."

Yan Sofyanz

    -

08 Februari 2012

Bulu matamu sebaris ilalang yang terbakar

Padang lapang untuk gembalakan jejak-jejak jiwaku itu adalah hidupmu. Serumpun embun, ilalang ranum, bunga-bunga perdu, kemerisik sepi, percik api dan setumpuk album kenangan bersampulkan rindu

Rayakan cinta menyemai gairahnya. Wajahmu menyemburkan cahaya. Bulan di atas savana. Aku menjelma rusa, dengan tanduk bercabang doa-doa. Senyummu melambung di angkasa

Rangkum sejuta makna ke dalam satu tanda. Tatapan kita puisi tanpa jeda. Tatap penuh kenang dan perlambang. Bertumbuh pokokpokok akasia yang daun-daunnya menyimpan angin dan hujan, tempat berselindung gemuruh dan kicau burung-burung

Kecemasan luruh dalam hembusan debu yang meniada. Kita pun menjerit tawa, senyap hanyalah tanda koma saat matahari pamit dari cakrawala. Ketika ia persembahkan malam untuk kita. Dengarlah sorak sorai serangga senja, panggung temaram menyala keemasan. Sebuah pekik kagum, seperti selalu bisik-bisikku pada anggunmu

Bulu matamu sebaris ilalang yang terbakar. Mengurungku dalam pijar, melalap seluruh tatapan, pikiran dan imajinasiku. Tinggal abu yang disebut puisi...

Baca Artikel Menarik Lainnya di :: Sekedar Berbagi Rasa ::

Artikel Bulu matamu sebaris ilalang yang terbakar Dipublikasikan pada hari Rabu, Februari 08, 2012. Semoga Tulisan ini dapat memberi manfaat dan menambah Wawasan Kita semua. Terimakasih telah berkunjung di Blog ini serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jazakumullahu khoiron.


Next Prev home
Alexa Rank
TopOfBlogs Text Backlink Exchanges My Ping in TotalPing.com Subscribe in Bloglines Add to The Free Dictionary