My Info

.: SELAMAT DATANG :.

Terimakasih sudah berkunjung disini, Saya berharap semoga artikel di Blog ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita.

Catatan Pesan :

"Aku tidak pernah tahu hari akhir yang akan ditetapkan untukku, maka kujadikan hari-hariku seluruhnya layaknya hari terakhir, karena bisa saja dan pasti datangnya diantara hari-hariku nanti ada yang menjadi hari terakhir bagiku..."

Yan Sofyanz

    -

07 Januari 2013

Surat Dari Ibu, Untuk Aku (Sang Menantu)


“Wahai menantuku,
aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu dan engkau sebagai menantuku…

Bila engkau membaca pesan ini semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat dihadapanmu…

“Wahai menantuku,
bukankah engkau sudah berjanji akan menjadi imam dunia akherat untuk putriku. Bukankah engkau juga telah bersumpah untuk membawanya hingga ke baka dan memberinya satu tiket ke surga…

“Wahai menantuku,
bila ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat kelemahan dan juga karena kekurangan darinya, bukankah menjadi tugasmu untuk mendidiknya sekarang, begitu yang seharusnya….

“Wahai menantuku,
diajarkan kepadamu oleh Nabi bahwa seorang suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tentram dan aman. Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya…

“Wahai menantuku,
Engkau suami yang dipilih Tuhan untuk putriku, bersabarlah terhadap istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. Bukankah engkau menikahinya atas nama Tuhanmu maka sayangi dan peliharalah istrimu dengan jalan Tuhan…

“Wahai menantuku,
sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan dan itu disebabkan mereka durhaka terhadap suaminya, maka selamatkanlah istrimu dari dosa yang lebih besar. Bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus mereka dan menjaga jalan surga untuk bisa di lalui oleh yang harus kau bawa serta…

“Wahai menantuku,
Engkau di ijinkan menghukum istrimu sewajarnya namun janganlah mengenai wajahnya dan jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. Janganlah menghardiknya dengan kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri sebab ia juga adalah pakaianmu.



                                                      Salam
                                                     Dari Ibu
                            

Baca Artikel Menarik Lainnya di :: Sekedar Berbagi Rasa ::

Artikel Surat Dari Ibu, Untuk Aku (Sang Menantu) Dipublikasikan pada hari Senin, Januari 07, 2013. Semoga Tulisan ini dapat memberi manfaat dan menambah Wawasan Kita semua. Terimakasih telah berkunjung di Blog ini serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jazakumullahu khoiron.


Next Prev home
Alexa Rank
TopOfBlogs Text Backlink Exchanges My Ping in TotalPing.com Subscribe in Bloglines Add to The Free Dictionary