Agar ku tahu makna dari ucapan kalbumu
Andai saja garis-garis kecil putih nyata terbaca jelas olehmu
Mungkin tiada salah kau terjemahkan seribu bahasaku
Namun....entahlah....??
Kini ku cari lagi sobekan-sobekan hati
Mengenang masaku disaat pijar lilin penerang mulai meredup
Adakah buramnya malam kau gantikan nyanyian-nyanyian baru?
Meski kata-kataku menguap dan memuai di rongga sebelahhati
Tetap kan ku teriakkan pekik harmoni kalbu menantang gelombang rasa
Tinta jingga halus menggores dan melumur tiada henti
Akulah penyair lara yang menyusun kata di balik rimbun pepohonan sunyi
0 komentar:
Posting Komentar